(RPP)
SEJARAH
PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KHULAFAUR RASYIDIN
Disusun Guna Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah Sejarah
Kebudayaan Islam Tsanawiyah
Dosen Pengampu: Hanifah
Muyassarah M.si
Disusun Oleh:
M.Syarifuddin
102320100
Tarbiyah
/ PAI / V.B
INSTITUT AGAMA ISLAM
IMAM GHOZALI (IAIIG)
CILACAP
2012
RENCANA
PELAKSNAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : MTs
....................................
Mata Pelajaran : Sejarah
Kebudayaan Islam
Kelas/Semester : VII/Dua
Alokasi Waktu : 2 x 40
menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami
sejarah Islam pada masa Khulafaur Rasyidin
I.
Kompetensi Dasar
1. Menceritakan berbagai prestasi yang
dicapai Khulafaur Rasyidin.
II.
Indikator
1. Menjelaskan definisi khulafaur rasyidin.
2. Menjelaskan tentang prestasi-prestasi
yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin.
III.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa dapat :
1. Untuk mengetahui definisi Khulafaur Rasyidin.
2. Untuk mengetahui prestasi-prestasi
yang dicapai oleh Khulafaur Rasyidin.
IV.
Materi Ajar
A.
Perkembangan Islam Pada masa Khulafa ‘Rasyidin
Khulafaur
Rasyidin berasal dari kata khulafa dan ar-rasyidin. Kata khulafa merupakan
jamak dari kata khalifah yang berarti pengganti. Adapun kata ar-rasyidin
berarti mendapat petunju. Dengan demikian, Khulafaur Rosyidin memiliki arti
Para Pengganti yang mendapat petunjuk. Khulafaur Rasyidin terdiri dari empat
sahabat utama Nabi Muhammad saw, yaitu Abu Bakar as-sidiq, Umar bin Khattab,
Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
Secara
harfiah, kata “halifah” berarti pengganti atau wakil. Khalifah juga pemimpin
tertinggi dalam bidang agama. Sebagai pemimpin dibidang pemerintahan dan agama,
khalifah bertanggung jawab terhadap seluruh wilayah Islam dibawah kekuasaannya.
Ia bertugas melindungi umat dan memberi mereka kebebasan menjalankan praktek
agama dan aktivitas. Sebaliknya, kaum muslim wajib tunduk dan kepada khalifah
dan memberikan baiat ( sumpah setia)
Setelah
Nabi Muhammad saw. Wafat, mereka menjadi contoh utama dalam menghayati dan
mengamalkan ajaran Islam. Mereka melaksanakan prinsip-prinsip Pemerintahan Islam
dengan baik. Masa pemerintahan mereka merupakan gambaran yang paling tepat bagi
pelaksanaan hukum dan pemerintahan Islam.Beberapa prestasi yang dicapai oleh
khulafaur rasyidin diantaranya:
1.
Masa
Khalifah Abu Bakar as-siddiq
Pada masa
kepemimpinannya, Khalifah Abu Bakar as-Siddiq melakukan beberapa usaha dan
mencapai beberapa prestasi sebagai berikut:
Ø Memerangi Kaum Murtad
Beberapa
masalah yang muncul pada saat itu diantaranya suku Arab yabg berasal dari HIjaz
dan Nejed menyatakan murtad atau membangkang pada khalifah yang baru, menolak
membayar zakat walaupun tidak menolak islam secara utuh. Beberapa yang lain
kembali memeluk agama dan tradisi lamanya, yakni menyembah berhala.
Rasa Kesukuan dan
sifat Paternalistik, yaitu tunduk secara membabi buta kepada pemimpinannya,
juga menjadi penyebab timbulnya gerakan murtad (riddah) ini.Para kepala suku
yang masih iman tersebut kemudian
memelopori gerakan riddah. Khalifah abu bakar memandang gerakan itu sangat
berbahaya karena hamper diseluruh penjuru jazirah arab muncul gerakan itu.
Menghadapi gerakan tersebut,
Khalifah Abu Bakar as-sidiq bersikap tegas. Ketegasannya itu tersirat dalam
satu ucapannya, yaitu “Jika saja zakat itu hanya seutas tali unta dan mereka
tidak mau menunaikannya, niscaya tetap aku perangi mereka”. Khalifah Abu Bakar
tetap berpesan kepada para panglimanya untuk mengadakan pendekatan secara
persuasif atau damai.
Ø Kodifikasi Al Qur’an
Hasil karya masa Khalifah Abu
Bakar as-Siddiq yang masih dapat kita rasakan hingga sekarang adalah adanya
mushaf Al-Qur’an. Ketika itu Al-Qur’an tertulis dalam berbagai benda yang
berserakan diberbagai tempat. Usaha ini dilaksanakan atas saran Umar bin
Khattab yang saat itu mnejadi penasihat utama Khalifah Abu Bakar as-Siddiq.
Khalifah Abu Bakar bersedia
mewujudkan pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an. Beliau menunjuk Zaid bin Sabit
sebagai pemimpin proyek mulia itu. Zaid
bin Sabit adalah sekretaris Rosulullah saw. semasa hidupnya. Jika ada wahyu
yang turun, Zaid bin Sabit menulisnya dengan bimbingan Rasulullah saw. Wahyu
tersebut kemudian dihafalkan oleh para sahabat. Selain itu, ada juga sahabat yang
menyalinnya dipelepah kurma, bebatuan, atau tulang belulang. Merka kemudian
mengajarkannya kepada umat islam didaerah lain.
Setelah usaha pengumpulan
ayat-ayat Al-Qur’an selesai, mushaf disimpan Abu Bakar as-Siddiq. Mushaf itulah
yang menjadi pedoman pembelajaran Al-Qur’an kepada segenap kaum muslimin pada
saat itu. Setelah Abu Bakar meninggal dunia, mushaf tersebut kemudian mushaaf
tersebut disimpan oleh Hafsah binti Umar, putri Umar bin Khattab salah seorang
istri Rasulullah saw.
Ø Perluasan Wilayah Islam
Abu Bakar berupaya memperluas wilayah
kekuasaan Islam ke daerah Syria yang berada dibawah kekuasaan bangsa Romawi
Timur dibawah pimpinan Kaisar Heraclius, dengan menugaskan empat panglima
perang, yaitu:
§ Zaid bin Abu Sofyan ke Damaskus.
§ Amru bin Ash ke Palestina;
§ Syurahbil bin Hasanah ke Yordania;
§ Abu Ubaidah bin Jarrah ke Hims
Sebenarnya pengembangan Islam ke
Syria ini sudah dimulai sejak Nabi akan wafat, dibawah pimpinan Usamah bin
Zaid. Namun terhenti karena pasukan mendengar berita wafatnya Nabi. Dimasa Abu
Bakar dilanjutkan lagi. Usaha yang dipimpin empat orang panglima ini diperkuat
lagi dengan datangnya pasukan Khalid bin Walid yang berjumlah lebih dari 1500
orang, dan juga mendapat bantuan dari mutsanna ibn haritsah. Khalid ibn walid
sebelumnya telah berhasil mengadakan perluasan ke beberapa daerah di irak dan
Persia. Karna di dengar oleh abu bakar bahwa abu ubaidah kewalahan dalam meng
hadapi pasukan romawi timurdi Syria,lalu Khalid di perintahkan untuk membantu
pasukan abu ubaidah.
2.
Masa
Khalifah Umar bin Khattab
Melanjut kan perluasan dan pengembangan islam ke Persia yang telah
memulai sejak masa khalifah abu bakar.pasukan islamyang menuju Persia ini berada
di bawah pimpinan panglima Saad ibn Abi Waqqas. Dalam perkembangan berikut nya berturut
turut dapat di taklukkan beberapa kota,seperti kadisia18H/639M,kota jalula
tahun 17H/638M,madain tahun 18H/639M,dan nahawand tahun 21H/642M.
a.
Perluasan
wilayah
Meskipun pengembangan dakwah islam dan perluasan wilayah sudah di
lakukan sejak masa khalifah abu bakar as_siddiq,para ahli sejarah menyatakan
bahwa imperium islam sesungguh nya berdiri pada masa khalifah umar bin
khattab.pada masa itu,perluasan islam terjadi secara besar besaran dan dikenal
sebagai periode futuhat al_islamyyah.secara berturut turut,pasukan islam
berhasil menguasai suriah,Persia dan mesir.
Pada waktu itu, suriah merupakan pusat perdagangan yang penting.
Oleh karena itu, Umar bin Khattab berusaha merebutnya mati-matian. Wilayah
Suriah memiliki beberapa kota yang menjadi pusat kekuatan Romawi Timur
(Bizaitun) yang beragama Kristen. Beberapa kota tersebut adalah Damaskus,
Yordania, yerussalem, Hims, dan Antioka.
Selama kekhalifahan Abu Bakar telah terjadi peperangan antara kaum
muslimin dan tentara Persia. Ketika itu kekaisaran Persia merupakan kekuatan
besar di dunia selain kekuatan Bizantium. Mereka juga dikenal dengan Dinasti
Sasania. Kemenangan-kemenangan umat Islam menjadikan wilayah Islam pada masa
Khalifah Umar bin Khattab meluas hingga Afrika Utara, Armenia, dan sebagian wilayah
Eropa Timur. Untuk memudahkan jalannya pemerintaha, Khalifah Umar bin Khattab
membagi wilayah Islam menjadi beberapa propinsi menunjuk seorang gubernur untuk
memerintah wilayah tersebut. Misalnya, Sa’ad bin Abi Waqqas memerintah
dikuffah, Amru bin Ash di Mesir, dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan di Damaskus.
b.
Menata
Administrasi dan Keungan Pemerintahan
Pada
masa pemerintahannya, Khalifah Umar bin Khattab membentuk Baitul Mal dan Dewan
Perang. Baitul mal bertugas mengurusi keuangan negera. Keluar masuknya keungan,
baik dipusat maupun di provinsi-provinsi diawasi dengan ketat. Adapun Dewan
Perang bertugas mencatat administrasi ketentaraan.
Khlifah
Umar bin Khattab memilih orang yang jujur untuk bertugas di Baitul mal. Para
pegawai pemerintahan dan tentara digaji dari Baitul Mal dangan disesuaikan
kedudukannya. Boleh dikatakan Khalifah Umar bin Khattan adalah khalifah yang
poertama kali memperkenalkan system penggajian bagi pegawai pemerintah.
Selain
itu, Khalifah Umar bin Khattab juga memberikan santunan dari Baitul Mal kepada
seluruh rakyatnya. Besarnya santunan disesuaikan lamanya mereka memeluk agama
Islam. Pada masa khalifah Umar bin Khattab, kemakmuran dapat dinikmati rakyat
dari seluruh pelosok negeri.
c.
Penetapan
Kalender Hijriah
Tahukah kamu bahwa system kalender Hijriah yang saat ini dicetuskan
oleh Khalifah Umar bin Khattab? Sebelum kalender Hijriah ditetapkan,
orang-orang menggunakan sistem kalender Masehi.Sebagian kaum muslimin
mengusulkan agar kalender tahunan Islam dimulai sejak Nabi Muhammad saw.
diangkat menjadi rasul. Sebagian lagi mengusulkan agar tahun Islam dimulai pada
saat Nabi Muhammad saw lahir.
Khalifah Umar bin Khattab menetapkan permulaan tahun Islam adalah
pada saat Nabi Muhammad saw hijrah dari Mekah ke Madinah. Hal itu disebabkan
hijrah merupakan titik balik kemenangan Islam. Hijrah juga menandai dua periode
dakwah Islam. Periode dakwah sebelum Nabi hijrah disebut periode Mekah,
sedangkan periode setelah beliau hijrah disebut periode Madinah. Demikian pula
pembagian surat-surat Al-Qur’an yang turun sebelum hijrah disebut surat-surat
makiyyah, sedangkan surat-surat yang turun setelah beliau hijrah disebut surat
Madaniyah.
3.
Masa Khalifah Usman bin Affan
Menjelang wafatnya, Khalifah Umar bin Khattab membentuk dewan yang
akan mencari penggantinya. Dewan tersebut beranggotakan enam sahabat yang saat
itu dianggap paling tinggi tingkatannya. Keenan anggota dewan itu adalah Usman
bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam,
Abdurrahman bin Auf dan Sa’ad bin Abi Waqqas.
Dewan tersebut diberi tugas untuk memilih salah satu dari mereka
untuk menjadi khalifah. Ketua dewan dipegang oleh Abdurrahman bin Auf.
Pemilihan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mjufakat dan mencari suara
terbanyak. Jika terjadi suara seimbang maka keputusan diserahkan kepada
Abdullah bin Umar sebagai hakimnya.
Akhirnya mayoritas memilih Usman bin Affan sebagai Khalifah
pengganti Umar bin Khattab. Saat terpilih menjadi khalifah, Usman bin Affan
telah berusia 70 tahun. Beliau menjadi khalifah selama 12 tahun. Selama
peemrintahannya prestasi yang menonjol diantaranya:
a.
Kodifikasi
Mushaf Al-Qur’an
Khalifah Usman bin Affan membentuk subuah panitia penyusunan
Al-Qur’an. Panitia ini diketuai oleh Zaid bin Sabit. Anggotanya adalah Abdullah
bin zubair dan Abdurrahman bin Haris. Tugas yang harus dilaksanakan oleh panitia
tersebut adalah menyalin ulang ayat-ayat Al-Qur’an dalam sebuah buku yang
kemudian disebut mushaf.
Mushaf
tersebut diperbanyak menjadi empat buah. Sebuah berada di madinah, sedangkan
empat yang lainnya dikirimkan ke Mekah, Suriah, Basra, dan Kufah. Naskah yang
ditinggal di Madinah disebut Mushaf al-Iman atau Mushaf Usmani.
b.
Renovasi
Masjid Nabawi
Masjid
Nabawi yang dimulai dibangun pada masa Khalifah Umar bin Khattab diperluas oleh
Khalifah Usman bin Affan. Selain diperluas, bentuk dan coraknya juga
diperindah.
c.
Pembentukan
Angkatan Laut
Pada masa Khalifah ini, wilayah Islam sudah mencapai Afrika, Siprus
hingga Konstantinopel. Wilayah tersebut banyak diliputi lautan, Muawiyah bin
Abu Sufyan yang waktu itu menjabat Gubernur Suriah mengusulkan dibentuk
angkatan laut. Angkatan laut tersebutlah yang kelak akan membawa misi dakwah Islam
hingga kedaratan Eropa bahkan sampai Indonesia,
d.
Perluasan
Wilayah
Pada masa Khalifah Usman bin Affan,
wilayah Islam makin luas. Wilayah Azerbaijan berhasil ditaklukan pasukan Islam
dibawah pimpinan Sa’ad bin Ash dan Huzaifah bin Yaman. Wilayah Armenia
ditaklukan oleh Salman bin Rabi’ah al-Bahiy
.
4.
Masa
Khalifah Ali bin Abi Thalib
Pada
akhir masa kepemimpinan khalifah Usman bin Affan, terjadi fitnah besar
dikalangan kaum muslimin dibeberapa daerah., terutama di Basrah, Mesir dan Kufah.
Fitnah tersebut sengaja disebarkan kaum munafik yang dipimpin oleh Abdullah bin
Saba’. Sepeninggal Khalifah Usman bin Affan dan dalam kondisi yang masih kacau,
kaum muslimin meminta Ali bin Abi Thalib menjadi Khalifah. Akan tetapi, ada
beberapa tokoh yang menolak usulan tersebut, diantaranya Mu’awiyah bin Abu
sufyan.
Khalifah Ali bin Abi Talib
melaksanakan langkah-langkah yang dapat dianggap sebagai prestasi yang telah
dicapai.
a.
Mengganti
Pejabat yang Kurang cakap
Khalifah Ali bin Abi Talib menginginkan sebuah pemerintahan yang
efektif dan efisien. Oleh karena itu, beliau mengganti pejabat yang kurang
cakap dalam bekerja. Akan tetapi, kebanyakan pejabat berasl dari keluarga
Khalifah Usman bin Affan (Bani Umayah). Akibatnya banyak kalangan Bani Umayah
yang tidak menyukai Khalifah Ali bin Abi Thalib.
b.
Membenahi
Keuangan Negara (Baitul Mal)
Setelah
mengganti para pejabat yang kurang cakap, Khalifah Ali bin Abi Talib kemudian
menyita harta para pejabat yang diperoleh secara tidak benar. Harta tersebut
kemudian disimpan di Baitul Mal dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
c.
Memajukan
Bidang Ilmu Bahasa
Pada saat Ali bin Abi Talib memegang pemerintahan, wilayah Islam
sudah mencapai India. Pada saat itu, penulisan huruf hijaiyyah belum dilengkapi dengan tanda baca,
seperti kasrah, fathah, dammah, syaddah. Hal itu menyebabkan banyaknya
kesalahan bacaan teks Al-Qur’an dan hadist di daerah-daerah yang jauh dari
jazirah Arab. Untuk menghindari kesalahan tersebut, Khalifah Ali bin Abi Talib
memrintahkan Abu Aswad ad-Duali untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu,
yaitu ilmu yang mempelajari tata bahasa Arab.
d.
Bidang
Pembangunan
Salah satu pejmbangunan yang mendapat perhatian khusus dari
Khalifah Ali bin Abi TAlib adalah pembangunan kota Kufah. Pada awlnya, kota
Kufah disiapkan untuk pusat pertahanan oleh Mu’awiyah bin Abu sofyan. Akan
tetapi, kemudian kota Kufah berkembang menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadist,
ilmu nahwu, dan pengetahuan lainnya.
V.
Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Drill
4. Penugasan
VI.
Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
ü Menganalisis situasi kelas
ü Apersepsi
2. Kegiatan Inti
ü Menjelaskan pengertian Khulafaur Rasyidin.
ü Menjelaskan prestasi-prestasi yang dicapai Khulafaur Rasyidin.
3. Kegiatan Akhir
ü Guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan pengertian
Khulafaur Rasyidin.
ü Memberi tugas untuk menjelaskan perbedaan prestasi-prestasi
Khulafaur Rasyidin.
VII.
Sumber Belajar
Sumber : a. Buku SKI Kelas VII Madrasah Tsanawiyah (PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri)
b.
Sejarah Perdaban Islam, Dr. Badri Yatim, M.A. (PT Raja Grafindo Persada)
VIII. Penilaian
1.
Teknik Isey : Tertulis
2.
Bentuk :
-
Coba jelaskan
Pengertian Khulafaur Rasyidin?
-
Jelaskan
prestasi-prestasi yang dicapai Khulafaur Rasyidin?
Mengetahui Kesugihan,.............................
Kepala Madrasah Guru
Mata Pelajaran